Diriwayatkan bahwa Nabi Musa a.s. pernah duduk bersama seseorang ketika iblis mendatanginya seraya mengenakan pakaian berwarna-warni. Ketika iblis semakin dekat kepada Musa, dia menanggalkan pakaiannya dan meletakkannya, sambil berkata, Assalamu’alaika ya Musa,” Musa bertanya, “Siapakah Anda?” Dia menjawab, “Aku Iblis.” Musa berkata, “Semoga Allah membinasakanmu. Apa yang membawamu kesini?” Iblis menjawab, “Aku datang untuk mengucapkan selamat atas ketinggian derajatmu di sisi Allah.” Musa bertanya, “Apa yang tengah kamu kenakan?” Iblis menjawab, “Pakian yang dengannya aku menaklukkan hatio anak-cucu Adam.” Musa bertanya lagi, “Apakah yang dilakukan manusia yang bisa kamu jadikan alat untuk menguasai mereka?” Iblis menjawab, “Jika manusia besar kepala, menghitung-hitung amalnya, dan melupakan dosa-dosanya. Oleh karena itu aku peringatkan tentang tiga hal. Jangan pernah berdua-duaan dengan seorang wanita yang bukan istrimu. Sesungguhnya tidaklah seorang pria berduaan dengan seorang wanita kecuali aku kan menemani keduanya dan membuat mereka saling tertarik satu sama lain. Janganlah pernah berjanji kepada Allah kecuali jika engkau menepatinya. Dan janganlah sekali-kali engkau mengeluarkan sedekah, namun kemudian membatalkannya. Sesungguhnya tidaklah seseorang mengeluarkan sedekah, namun kemudian membatalkannya, kecuali aku akan menjadi sahabatnya (sehingga aku akan menjadi penghalang baginya untuk melaksanakannya).” Kemudian dia pergi, sambil berseru, “Betapa celakanya aku! Musa telah mempelajari sesuatu yang dapat menjadi peringatan bagi anak cucu Adam.”
This entry was posted
on Jumat, Februari 13, 2009
at Jumat, Februari 13, 2009
and is filed under
OAZE
. You can follow any responses to this entry through the
comments feed
.