ZAKARIA DAN PESAN JA'FAR  

Posted by Rudiny in


Zakaria bin Ibrahim adalah penduduk Kufah yang berasal dari keluarga Kristiani. Dalam sebuah perjalanan hajinya, ia berjumpa dengan Imam Ja'far Ash-Shiddiq, yang secara kebetulan menunaikan ibadah haji pada tahun itu.
"Dahulu aku pengikut agama Kristen, dan sekarang telah masuk Islam," kata Zakaria membuka pembicaraan.
"Bagaimana Anda bisa pindah agama?" tanya Ja'far penasaran.
"Aku sangat tersentuh dengan firman Allah yang berbunyi, "Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui Al-Kitab (Al-Qur'an) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikannya sebagai cahaya. Kami tunjuki dengannya siapa saja yang kami kehendaki di antara hamba - hamba Kami....."
Lalu Ja'far menasehatinya, "Allah telah mengaruniakan hidayah-Nya kepadamu. Semoga dia selalu membimbingmu. Jika ada masalah, tanyakan saja. Semoga saya bisa membantu."
"Ya Shiddiq! Ayah, Ibu, dan semua keluargaku masih memeluk agama Kristen. Ibuku buta. Aku hidup bersama mereka dan makan serta minum semangkuk dengan mereka. Apakah itu diperbolehkan dalam Islam?"
"Apakah mereka memakan daging babi?" tanya Imam Ja'far.
"Tidak."
"Apakah mereka menyentuh babi?"
"Tidak juga."
"Kalau begitu, boleh saja," jawab Imam Ja'far.
"Jaga Ibumu. Patuhi dan berbaktilah kepadanya. Apabila kelak ia meninggal dunia, engkau urus sendiri jenazahnya dan jangan serahkan kepada orang lain."
Ketika Zakaria pulang, ia lantas memperlakukan Ibunya dengan istimewa dan penuh kelembutan. Dia suapi Ibunya saat makan. Dia cuci pakaiannya. Dia bersihkan badannya. Seluruh kebutuhan Ibunya selalu dituruti. Sang Ibu tentu saja keheranan. "Anakku! Kau tidak pernah memperlakukan aku seperti ini saat kau masih beragama Kristen. Tetapi setelah kau masuk Islam, sangat berbeda kelakuanmu. Ada apa denganmu?" ia bertanya.
"Di Makkah, aku berjumpa dengan salah seorang keturunan Nabi kami. Beliaulah yang memerintahku untuk berbuat begini."
"Tidak. Orang itu pasti utusan Allah." kata Ibunya.
"Tidak Bu. Dia adalah keturunan Nabi Muhammad."
"Tapi, pesan - pesan yang diberikan kepadamu adalah pesan para Nabi, bukan yang lainnya."
"Bu, dalam Islam, Muhammad adalah Nabi terakhir. Tidak ada Nabi setelahnya."
"Nak, agamamu adalah agama yang baik. Beritahu aku ajaran - ajarannya."
Zakaria lantas membimbing Ibunya penuh kesabaran, sehingga Ibunya masuk Islam. Ia mulai menjalankan perintah shalat hingga lima waktu. Sampai suatu malam, Ibu Zakaria merasa ajalnya sudah dekat. Dipanggillah putra kesayanganya dan dimintanya untuk menjelaskan lebih jauh tentang Islam. Zakaria pun membimbingnya dengan penuh kesungguhan. Dituntunnya si Ibu bagaimana melafadzkan kalimat tauhid, hingga malaikat maut datang menjemputnya. Sesuai nasehat Ja'far Ash-Shiddiq, ia sendirilah yang mengurus ibunya, menshalatkan dan mengebumikannya di liang lahat setelah ibunya dimandikan oleh wanita - wanita muslimah di sekitarnya. KL