TIDUR MENURUT TUNTUNAN RASUL  

Posted by Rudiny in


Bagaimana sih tidur menurut Islam dan tidur yang dianjurkan oleh baginda Rasul postingan ini disarikan dari kitab "Kitabul Adab" karya Syaikh Fu'ad bin Abdul Aziz As-Syalhub dengan tambahan referensi lainnya yang mendukung. Semoga bermanfaat.

TIDUR SEBUAH TANDA KEKUASAAN ALLAH
Allah berfirman.:
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu diwaktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.” (QS. Ar-Ruum: 23).
Allah juga berfirman:
“Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat.“ (QS. An-Naba': 9).
Imam Ibnu Katsir berkata:
"Yaitu termasuk tanda-tanda kekuasaan-Nya Allah menjadikan sifat tidur bagi kalian diwaktu malam dan siang, dengan tidur, ketenangan dan rasa lapang dapat tercapai dan rasa lelah serta kepenatan dapat hilang".

ADAB TIDUR

a. Anjuran Qoyluulah
Berkata Ibnu Atsir: "Qoyluulah adalah istirahat di pertengahan siang walaupun tidak tidur".
Berdasarkan hadits: Dari Sahl Bin Sa'd dia berkata: "Tdaklah kami qoyluulah dan makan siang kecuali setelah shalat jum'at". Juga Rasulullah bersabda: "Qoyluulah kalian sesungguhnya syaithon tidak qoyluulah". Al-Hazh Ibnu Hajar berkata: "Hadits diatas menunjukkan bahwa qoyluulah termasuk kebiasaan para sahabat Nabi setiap harinya".

b. Tidur di awal malam
Rasulullah adalah teladan bagi setiap muslim, maka barang siapa yang memperhatikan tidurnya, niscaya dia akan mendapati bahwa tidumya beliau paling sempurna dan paling bermanfaat bagi tubuh. Beliau tidur diawal malam dan bangun diawal sepertiga malam. Sahabat mulia Ibnu Abbas pernah bertutur: "Suatu ketika aku pernah bermalam dirumah bibiku Muimunah untuk melihat bagaimana shalatnya Rusulullah, beliau berbincang sejenak bersama istrinya, kemudian tidur".

c. Dibencinya tidur sebelum lsya’ dan ngobrol setelahnya.
Berdasarkan hadits:
Dari Abu Barzah bahwasanya Rasulullah membenci tidur sebelum isya' dan bercakap-cakap setelahrtya.
Al-Hazh lbnu Hajar berkata:
"Dibencinya tidur sebelum Isya' karena dapat melalaikan pelakunya dari shalat isya' hingga keluar waktunya, adapun bercakapcakap setelahnya yang tidak ada manfaatnya-pent, dapat meyebabkan tidur hingga shalat shubuh dan luput dari shalat malam".
Kemudian Al-Hazh menegaskan bahwa larangan bercakap-cakap setetah Isya' dikhususkan pada percakapan yang tidak ada manfaat dan kebaikan didalamnya. Adapun percakapan yang bermanfaat maka tidaklah termasuk dalam larangan ini, sebagaimana diterangkan dalam sebuah riwayat bahwasanya Nabi bersama Abu Bakar pernah bercakap-cakap hingga larut malam karena urusan kaum muslimin.

d. Menutup pintu, mematikan api dan lampu
Berdasarkan hadits:
Dari Jabir Bin Abdullah bahwasanya Rasulullah bersabda: "Matikanlah lampu-lampu diwaktu malam jika kalian hendak tidur, dan tutuplah pintu-pintu, bejana serta makanan dan minuman kalian.
Juga berdasarkan hadits: Dari Ibnu Umar bahwasanya Rasulullah bersabda: "Janganlah kalian meningalkan api yang menyala ketika kalian tidur".
Imam Al-Qurthubi berkata:
"Berdasarkan hadits ini apabila seseorang tidur sendirian sedangkan api masih menyala di dalam rumahnya hendaklah ia mematikan terlebih dahulu sebelum tidur, demikian pula apabila di dalam rumah terdapat beberapa orang hendaklah orang yang terakhir yang melakukannya, maka barang siapa yang meremehkan hal ini sungguh dia telah menyelisihi sunnah!".
Ibnu Daqiq Al-`Ied berkata:
"Perintah menutup pinto sebelum tidur, di dalamnya terdapat kebaikan duniawi dan ukhrowi yaitu menjaga diri dan harta dari orang-orang yang hendak berbuat jahat, terlebih lagi dari syaithon". Perhatian: Perintah mematikan api dan lampu sebelum tidur merupakan tindakan preventif sebelum terjadt kebakaran, apabila aman dan kebakaran -seperti keadaan lampulampu masa kini-Pent maka tidaklah mengapa menghidupkannya.

e. Berwudhu
Berdasarkan hadits: Dari Baro' Bin 'Azib bahwasanya Rasulullah bersabda: "Apabila kalian hendak mendatangi tempat tidur, maka berwudhulah seperti wudhu kalian untuk shalat".
Imam Nawawi berkata: "Hadits ini berisi anjuran berwudhu ketika hendak tidur, apabila seseorang telah mempunyai wudhu maka hal itu telah mencukupinya, karena maksud dari itu semua adalah tidur dalam keadaan suci khawatir maut menjemputnya seketika itu, maksud yang lain dengan berwudhu dapat menjauhkan diri dari gangguan syaithon dan perasaan takut ketika tidur".

f. Mengebuti tempat tidur
Berdasarkan hadits: Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah bersabda: "Apabila salah seorang diantara kalian hendak tidur maka kebutilah tempat tidurnya dengan ujung sarungnya, karena sesungguhnya dia tidak tahu apa yang akan menimpa padanya".

FAIDAH HADIST :
1. Sunnahnya mengebuti tempat tidur sebelum tidur.

2. Hendaklah mengebutinya tiga kali.

3. Membaca 'Bismillah' ketika mengebutinya sebagaimana hadits riwayat Muslim.
Bagi orang yang bangun dari tempat tidurnya kemudian kembali lagi, maka dianjurkan untuk mengebutinya kembali.

4. Larangan tidur satu selimut
Berdasarkan hadits: Dari Abu Said Al-Khudri dari bapaknya bahwasanya Rasulullah bersabda: "Janganlah pria melihat aurat pria yang lain dan janganlah seorang wanita melihat aurat wanita yang lain, dan janganlah pria berkumpul dengan pria lain dalam satu selimut, dan janganlah wanita berkumpul dengan wanita lain dalam satu selimut".

5. Berbaring Kesisi Kanan
Imam Ibnul Qoyyim berkata: "Adalah Nabi tidur dengan berbaring kekanan dan beliau meletakkan tangannya yang kanan dibawah pipinya yang kanan".
Sahabat Mulia Hudzaifah berkata: "Adalah Nabi apablla tidur beliau meletakkan tangannya di bawah pipinya".
Imam Ibnul Jauzy berkata: "Keadaan tidur seperti ini sebagaimana ditegaskan oleh pakar kedokteran merupakan keadaan yang paling baik bagi tubuh".

6. Berwudhu
Rasulullah bersabda: “Apabila kalian hendak mendatangi tempat tidur, maka berwudhulah seperti wudhu kalian untuk shalat kemudian berbaringlah kesisi kanan!”

7. Membaca Ayat AI-Qur’an
Dianjurkan bagi setiap orang yang hendak tidur untuk membaca ayat-ayat AI-Qur'an terlebih dahulu, diantaranya:
a. Membaca Ayat kursi, berdasarkan hadits tentang kisah Abu Hurairah yang diajari oleh syaithon ayat kursi kemudian dia berkata: "Jika engkau membacanya, maka Allah senanriasa akan menjagamu dan syaithon tidak akan mendekatimu hingga pagi."
b. Membaca surat Al-lkhlas, AI-Falaq, An-Naas, berdasarkan hadits A'isyah dia berkata: "Adalah Rasulullah apabila hendak tidur beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu meniupnya seraya membaca surat Al-lkhlas, AlFalaq, An-Naas, kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangannya kebagian tubuh yang bisa diusap, dirnulai dari kepala, wajah dan bagian tubuh lainnya sebanyak tiga kali ".
c. Membaca Dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah, berdasarkan hadits: Dari Abu Mas'ud Al Badriyyi bahwasanya Rasulullah bersabda: "Dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah barang siapa yang membacanya diwaktu malam maka akan mencukupinya".

8. Membaca Do’a
Banyak sekali do'a sebelum tidur yang telah diajarkan Nabi dtantaranya: "Yaa Allah dengan menyebut nama-Mu aku mati dan hidup".
"Yaa Allah... aku berserah diri kepada-Mu, aku serahkan segala urusanku kepada-Mu, aku sandarkan punggungku kepada-Mu karena mengharap dan takut kepada-Mu, tidak ada tempat bersandar dan tempat menyelamatkan kecuali kepada-Mu, Yaa Allah... aku beriman kepada kitabMu yang telah engkau turunkan dan kepada NabiMu yang telah engkau utus", maka jika engkau meninggal pada malam harinya sungguh engkau meniggal dalam keadaan throh dan jadikanlah do'a tersebut akhir yang engkau ucapkan.

9. Apa yang harus dilakukan jika bermimpi?
Dari Abdullah Bin Abu Qotadah bahwasanya Rasulullah bersabda: "Mimpi yang baik adalah dari Allah, sedamgkam mimpi yang buruk dari syaithon, maka apabila salah seoratg diantara kalian mimpi buruk hendaklah ia meludah kearah kiri dan mohonlah perlindumgan kepada Allah dari kejelekannya, sesungguhnya hal itu tidak akan memadhorotinya".
a. Mimpi ada dua macam: baik dan buruk, mimpi yang baik adalah dari Allah sedangkan mimpi yang buruk dari syaithon.
b. Apabila bermimpi baik hendaklah ia memuji Allah dan menceritakannya kepada orang yang menyukai.
c. Sebalknya apabi Ia bermimpi burns maka hendaklah in memohon perlindungan kepada Allah, kemudian meludah kearah kiri sebanyak tiga kali, bepindah tempat, shalat dua rakaat dan janganlah ia menceritakan kepada seorangpun.

10. Dibencinya tidur telungkup Berdasarkan hadits:
Dari Tikhfah Al-Ghifari dia berkata: Suatu ketika tatkala aku tidur didalam mesjid, tiba-tiba ada seorang yang menghampiriku, sedangkan aku dalam keadaan tidur terlungkup, lalu dia membangunkanku dengan kakinya seraya berkala: Bangunlah! Ini adalah bentuk tidur yang dibenci Allah, maka akupum mengangkat kepalaku ternyata beliau adalah Nabi.
Berkata Syaroful Haq 'Azhim Abadi: "Berdasarkan hadits inI, bahwa tidur telungkup diatas perut adalah dilarang, dan itu adalah bentuk tidurnya syaithon".

11. Dibencinya tidur diatas rumah tanpa penutup
Berdasarkan hadits: Dari Ali Bin Syaiban bahwasanya Rasulullah: bersabda: Barang siapa yang tidur diatas rumah tanpa penutup/penghalang maka sungguh telah terlepas darinya penjagaan".

12. Do’a ketika bangun tidur
Ketika bangun dari tidur hendaklah kita berdo'a: "Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setetah sebelumnya mematikan kami dan hanya kepadaNya kami akan dibangkitkan ". Demikianlah pembahasan kita kali ini, akhirmya kita memohon kepada Allah tauk dan hidayah-Nya agar tetap istiqomah dialas jalan-Nya. Amiin. Wallahu A'lam

Oleh : Abu Abdillah Al-Alsari





MENGENAL RASUL MENURUT KANDUNGAN HADIST  

Posted by Rudiny in



Segala puji kehadhirat Allah Tuhan sekalian alam, yang telah memberikan pujian dan kemuliaan kepada Nabi dan Rasul-Nya Muhammad bin Abdullah Shallallahu'alaihi wasallam, dengan banyak pujian. Dan Allah telah menghiasi beliau dengan hiasan rahmat/kasih sayang, sehingga sosok beliau, seluruh sifat beliau, begitu pula kehidupan dan kematian beliau, tak lain merupakan rahmat bagi alam semesta. Dan Allah SWT telah meninggikan sebutan untuk beliau, sebagaimana firman-Nya : warafa'naa laka dzikraka (Q.S. Al-Insyirah : 4).
Sebutan untuk beliau telah Allah angkat di dunia dan di akherat. Setiap khatib yang berkhutbah, setiap muadzdzin yang mengumandangkan adzan, setiap orang yang bertasyahud di waktu shalat ataupun orang yang mebaca shalawat, semuanya cintanya kepada beliau dan akan menyebut nama beliau kapanpun dan di manapun berada.
Dalam artikel ini dapat kita ketahui sifat jasmani/ciri fisik sosok yang mulia Baginda Rasulullah SAW sesuai dengan riwayat - riwayat yang berhubungan dengan hal tersebut.
Dan apa yang termuat dalam artikel ini tiada lain, kecuali dengan niatan untuk menambah kecintaan kita kepada Beliau dan mengobati kerinduan yang tiada terkira kepada beliau yang telah mendahului kita lebih dari 1400 tahun yang lalu, dengan sebesar - besar harapan dan permohonan Kepada Allah SWT agar nantinya kita dipertemukan dengan beliau pada saat hidup (bermimpi dipertemukan dengan beliau) atau mati dan semoga beliau menjadi wasilah kita, guna mendapatkan syafa'at di hari kiamat kelak, Allahumma amin.......

KESEMPURNAAN JASMANI RASULULLAH SAW
Diriwayatkan oleh Al-Barra bin 'Azib RA, ia berkata : "Bahwasanya Nabi Muhammad SAW sebaik - baik wajah manusia dan sebaik - baik bentuk tubuh manusia, tidak panjang sekali (tinggi sekali)dan tidak pula pendek (rendah)." (H.R. Bukhari).
Diriwayatkan oleh 'Aisyah RA, ia berkata : "Rasulullah SAW, sebaik - baik wajah manusia dan warna (kulit) beliau bercahaya, tidak ada seorangpun yang dapat (secara konkrit) menjelaskan sifat (jasmani) beliau, kecuali (mengatakan) bahwa wajah beliau laksana bulan di malam purnama, niscaya ia berkata bahwa wajah beliau di mata manusia lebih indah daripada bulan, lebih cemerlang, wajah beliau bersinar seperti sinar bulan." (H.R. Baihaqi).

KULIT RASULULLAH SAW
Diriwayatkan oleh Nafi' bin Jubair dari 'Ali bin Abi Thalib RA, ia berkata : "Nabi SAW wajahnya mengarah kemerahan*"(H.R. Tirmidzi).
* Menurut Imam Baihaqi : Sesungguhnya kecendrungan warna kulit Nabi SAW kemerahan, hal ini tampak tatkala terkena sinar matahari atau angin, namun kulit yang ada di bawah (dalam) pakaian beliau berwarna putih terang.

WAJAH RASULULLAH SAW
'Ali bin Abi Thalib RA, dalam menjelaskan sifat Rasulullah SAW, ia berkata : "pada wajah Rasulullah SAW terdapat (bentuk) melingkar (oval), putih (kulitnya), kedua mata beerwarna (sangat) hitam (dan lebar) berbulu mata panjang." (H.R. Tirmidzi)

KENING RASULULLAH SAW
Seorang laki - laki dari kabilah 'Adawiyah berkata, bahwa kakeknya telah mengatakan kepadanya, ia (kakeknya) berkata : Aku berangkat ke Madinah kemudian ia menyebutkan sifat (jasmani) Rasulullah SAW : yakni lelaki berbadan bagus, berdahi lebar/luas, berhidung halus (bentuknya) beralis halus (bentuknya). (H.R. Baihaqi).

MULUT RASULULLAH SAW
Diriwayatkan oleh Jabir bin Samurah RA, ia berkata : "Rasulullah SAW mempunyai mulut yang luas/besar.*" (H.R. Muslim)
* Menurut orang Arab bahwa bentuk mulut yang luas adalah sesuatu yang terpuji, karena menyerupai mulut singa yangg melabangkan kefasihan dan keindahan, manakala disertai kepala dan muka yang besar demikian sebagaimana apa yang dikatakan Tsa'lab.

GIGI RASULULLAH SAW
Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA : "Rasulullah SAW memmpunyai gigi depan yang renggang (antara gigi seri dan gigi taring), apabila berbicara terlihat seperti cahaya yang keluar dari gigi - gigi depan beliau." (H.R. Tirmidzi, Baihaqi dan Thabrani).

HIDUNG RASULULLAH SAW
Diriwayatkan oleh 'Abdullah bin Mas'ud RA dalam menyebutkan ciri (jasmani) Rasulullah SAW : "Adalah Rasulullah SAW berhidung mancung." (H.R. Abu Nu'aim Al - Ashbahani).

KUMIS RASULULLAH SAW
Diriwayatkan oleh Ibnu 'Abbas RA : Sesungguhnya Rasulullah SAW mencukur kumis beliau dan disebutkan bahwa Nabi Ibrahim AS mencukur kumisnya. (H.R. Tirmidzi).

JANGGUT RASULULLAH SAW
Diriwayatkan oleh Hindun bin Abi Halah RA, bahwasanya Rasulullah SAW berjanggut tebal. (H.R. Tirmidzi).
RAMBUT YANG TUMBUH DI BAWAH MULUT RASULULLAH SAW
Diriwayatkan oleh Anas bin Malik RA, ia berkata : Rasulullah SAW tidak mewarnai (rambut) akan tetapi terdapat sedikit rambut putih (uban) pada rambut di bawah bibir dan (sedikit) uban pada rambut yang tumbuh di antara telinga dan mata, dan juga (sedikit) uban pada kepala (beliau). (H.R. Bukhari).

PIPI RASULULLAH SAW
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, tatkala ditanya tentang sifat (jasmani) Rasulullah SAW : disebutkan bahwa (Rasulullah SAW) mempunyai pipi yang rata (tidak ada tonjolan daging yang berlebih). (H.R. Baihaqi).

DAHI RASULULLAH SAW
Diriwayatkan oleh 'Aisyah RA, ia berkata : "Nabi SAW mempunyai dahi yang tampak jelas di antara rambutnya, hal itu tampak pada waktu shubuh atau di kegelapan malam, atau ketika terlihat di depan manusia, muka beliau terlihat seperti cahaya pelita yang menyala bersinar dan Nabi SAW mempunyai dahi yang luas." (H.R. Baihaqi).

TELINGA RASULULLAH SAW
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW mempunyai telinga yang sempurna (bentuknya) (H.R. Ibnu Sa'ad).

LEHER RASULULLAH SAW
Diriwayatkan oleh 'Aisyah RA, ia berkata : "Rasulullah SAW adalah hamba Allah yang mempunyai leher paling bagus, tidak panjang dan tidak pula pendek, manakala leher beliau terkena sinar matahari dan angin, tampak seperti cerek perak yang bercampur emas." (H.R. Baihaqi).

KEPALA RASULULLAH SAW
Diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib RA : "Rasulullah SAW mempunyai kepala yang besar." (H.R. Tarmidzi).

RAMBUT RASULULLAH SAW
Diriwayatkan oleh 'Aisyah RA, ia berkata : Rasulullah SAW berambut ikal yang bagus, yakni tidak lurus dan juga tidak keriting sekali, apabila beliau menyisir rambut dengan sisir, tampak bagai hamparan pasir, dan bagaikan gundukan - gundukan pasir ketika ditiup angin. Apabila beliau diam/tidak berjalan, rambut beliau berhimpitan dan menggulung tampak seperti cincin - cincin. Semula beliau menguraikan rambut ubun - ubunnya di antara kedua matanya sebagaimana rambut kuda, sampai datang Jibril AS (meminta) agar beliau memisahkan/membaginya, beliaupun kemudian membaginya dan (panjang) rambut Rasulullah SAW mencapai bahu atau juga mencapai telinga bagian bawah. Dan boleh jadi juga beliau membuat jalinan - jalinan rambut, telinga kanan beliau tampak di antara kedua jalinan rambut yang menghimpitnya, bagi siapa yang melihat/memperhatikan telinga beliau yang tampak di antara jalinan - jalinan rambut itu, kedua (telinganya) seperti planet - planet (bintang - bintang) yang bersinar di antara kehitaman rambut beliau. (H.R. Baihaqi dan Abu Nu'aim Al-Ashbahani).

UBAN RASULULLAH SAW
Diriwayatkan oleh Anas bin Malik RA, ia berkata : Ketika Rasulullah SAW wafat, tidaklah uban yang (tumbuh) di kepala dan janggut beliau (mencapai) dua puluh lembar. (H.R. Bukhari dan Muslim).
PUNDAK RASULULLAH SAW
Diriwayatkan oleh 'Ali bin Abi Thalib RA ia berkata : Rasulullah SAW mempunyai punggung bagian atas/di bawah pangkal leher (pertemuan antara tulang belikat) yang besar. (H.R. Tirmidzi).

DADA RASULULLAH SAW
Diriwayatkan oleh 'Aisyah RA ia berkata : Nabi SAW mempunyai dada yang lebar, luas seperti kaca yang rata, tidaklah sebagian dadanya lebih tinggi daripada yang lain, (putih) seputih bulan di malam purnama. (H.R. Baihaqi).

BAHU RASULULLAH SAW
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA : Bagian tangan Rasulullah SAW dari siku sampai pundak besar dan kedua bahunya besar dan lebar. (H.R. Ibnu Sa'ad)

PERUT RASULULLAH SAW
Hindun bin Abi Halah RA berkata : Rasulullah SAW mempunyai tubuh yang bersih/cerah, mempunyai bulu - bulu yang pendek dan halus, yang menghubungkan dada tengah atas sampai ke pusat berupa rambut yang memanjang seperti garis tetapi (rambut) itu tidak menutupi kedua bagian dada dan perut beliau. (H.R. Tirmidzi).

LENGAN RASULULLAH SAW
Hindun bin Abi Halah RA berkata : Rasulullah SAW mempunyai lengan yang panjang, tulang persendiannya besar. (H.R. Tirmidzi).

KETIAK RASULULLAH
Diriwayatkan oleh Anas bin Malik RA ia berkata : Rasulullah SAW mengangkat kedua tangan beliau pada waktu berdo'a sampai terlihat putihnya kedua ketiak beliau. (H.R. Bukhari).

BETIS (KAKI BAGIAN BAWAH) RASULULLAH SAW
Diriwayatkan oleh Jabir bin Samurah RA ia berkata : Betis Rasulullah SAW bagus (bentuknya tidak terlalu besar), (yakni kedua betis beliau sangat bagus dan indah). (H.R. Tirmidzi).

TUMIT (UJUNG TELAPAK KAKI) RASULULLAH SAW
Diriwayatkan oleh Jabir bin Samurah RA, ia berkata : Rasulullah SAW mempunyai ujung telapak kaki yang tidak tebal (sedikit dagingnya). (H.R. Muslim dan Tirmidzi).

KAKI RASULULLAH SAW
Diriwayatkan oleh Hindun bin Abi Halah RA ia berkata : Telapak kaki Rasulullah SAW bagian tengah terdapat bagian yang tidak tersentuh air, kedua kaiknya halus dan datar, air yang mengenai akan menetes dengan cepat, apabila beliau berjalan beliau mengangkat kakinya, melangkah dengan kuat mengangkat kedua kakinya dan berjalan dengan mudah. (H.R. Tirmidzi).

TULANG PERSENDIAN RASULULLAH SAW
Ibrahim bin Muhammad berkata : Rasulullah SAW mempunyai tulang persendian yang besar (seperti lutut, siku, mata kaki). (HR. Tirmidzi).

TELAPAK TANGAN RASULULLAH SAW
Diriwayatkan oleh 'Aun bin Juhaifah dari ayahnya, ia (ayahnya) berkata : Nabi SAW berada di Bath-ha, orang - orang berdiri dan memegang kedua tangan beliau, lalu mereka mengusapkan (tangan Nabi SAW) ke muka - muka mereka, maka akupun memegang tangan beliau untuk kuletakkan di mukaku, tangan beliau terasa lebih dingin daripada es dan lebih harum dari misik (jenis minyak harum). (H.R. Bukhari).

JARI - JARI RASULULLAH SAW
Diriwayatkan oleh 'Aisyah RA berkata : Rasulullah SAW mempunyai telapak tangan yang luas dan jari - jari yang panjang, jari - jari beliau seperti sepotong dahan dari perak. (H.R. Baihaqi).

KERINGAT DAN BAU TUBUH RASULULLAH SAW
Diriwayatkan oleh Anas bin Malik RA, ia berkata : Nabi SAW datang ke tempat kami, kemudian beliau tidur waktu siang dan berkeringat. Datanglah ibuku membawa botol, ia kemudian mengusap keringat Nabi SAW dan memasukkannya ke dalam botol, Nabi kemudian terbangun, beliau berkata : Wahai Ummi Sulaim RA, apa yang engkau lakukan ? Ummu Sulaim RA berkata : Ini keringat Anda, kami menjadikannya sebagai minyak harum kami, dan keringat Anda adalah sebaik - baik minyak harum. Dalam riwayat yang lain : Kami (Ummi Sulaim) mengharap keberkahannya (dari keringat Nabi SAW yang sangat harum) untuk anak - anak kami. Nabi SAW berkata : Tepatlah engkau (Ummi Sulaim). (H.R. Bukhari, Muslim dan Nasa'i).

POSTUR TUBUH RASULULLAH SAW
Diriwayatkan oleh Hindun bin Abi Halah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bertubuh tegak, berbadan padat (tidak kendor karena kurus ataupun gemuk). (H.R. Tirmidzi).

JALAN RASULULLAH SAW
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA ia berkata : Aku tidak melihat apapun lebih bagus daripada Rasulullah SAW, seperti matahari beredar di wajahnya, aku tidak melihat seseorang lebih cepat jalannya daripada Rasulullah SAW, tanah sepertinya menyempit bagi beliau, sedangkan kami merasa kelelahan (dala berjalan), namun Rasulullah SAW tidak merasa lelah. (H.R. Tirmidzi dan Ahmad).
Diriwayatkan oleh Hindun bin Abi Halah RA, ia berkata : Apabila berjalam (Nabi SAW) seperti menapak lereng, apabila beliau menoleh/menengok, beliau menengok dengan seluruh badannya, pandangan beliau menunduk, penglihatannya ke tanah (ke bawah) lebih lama daripada penglihatannya ke langit (ke atas). (H.R. Tirmidzi).

KHATAM KENABIAN RASULULLAH
Diriwayatkan oleh Abu Nadhrah Al - Auqi berkata : Aku bertanya kepada Abu Sa'id Al - Khudri RA tentang khatam Rasulullah SAW, yakni tentang khatam kenabian. Abu Sa'id RA berkata : di punggung beliau (Nabi SAW) terdapat benjolan yang menyembul, atau khatam yang ada d punggung Nabi SAW itu berupa benjolan/tonjolan daging yang tampak/terlihat dan meninggi/mencuat. (H.R. Tirmidzi)
Di kutip dari buku : Mengenal Rasulullah SAW Menurut Kandungan Hadist
Penulis : Syekh Ibrahim Abdullah Al-Hazimi


DUNIA SURGANYA ORANG KAFIR  

Posted by Rudiny in


Hasan dan Husin adalah dua cucu Rasulullah SAW yang dikasihi dan disayangi oleh baginda Rasul. Dalam banyak hal sifat mereka merupakan perwujudan dari sifat sang kakek dan ayahnya, Ali bin Abi Thalib.
Kedua anak itu memiliki perbedaan dan persamaan, masing - masing memegang prinsip yang teguh dan pemberani. Namun, Hasan lebih lembut, dan banyak mentoleransi permasalahan dibanding saudaranya. Sementara Husin sangat teguh memegang prinsipnya yang benar. Dengan sikap dan prinsip itu, tak heran kalau akhirnya syahid menjemputnya.
Secara fisik, Hasan lebih mirip ayahnya. Sementara Husain lebih mirip kakeknya. Ada juga orang yang menggambarkan, Husain lebih mirip Rasulullah pada bagian atasnya atau dari ujung rambut hingga pusat. Adapun Hasan lebih mirip Rasulullah pada bagian bawahnya atau dari pusar hingga kaki. Oleh karena itu, orang berkesimpulan, Husain lebih mirip Rasulullah kalau dilihat dari rupa. Sedangkan Hasan lebih menonjol dibidang ilmu dan pintar berbicara.
Dalam penampilan Husain lebih suka sederhana dan rapi. Sementara saudaranya Hasan lebih suka berpenampilan wangi, bersih, terkesan mewah dan kaya, namun tetap terpancar ketawadhu'annya. Karena penampilannya tersebut tak ayal membuat banyak kecemburuan, terutama dari kalangan Yahudi yang saat itu masih tersisih dalam pergaulan masyarakat Madinah.
Suatu saat Hasan berpaspasan dengan seorang Yahudi miskin yang penampilannya sangat jauh kontras bila dibandingkan dengan penampilan Hasan. Orang Yahudi itu sangat cemburu dan iri kepada Hasan, sehingga ia ingin menyudutkan pribadi cucu Rasulullah itu.
"Wahai Hasan, penampilanmu sehari - hari sangat mewah. Tidakkah engkau pernah mendengar kakekmu (Nabi Muhammad) pernah berkata, dunia ini penjara bagi orang Islam dan sebaliknya surga bagi orang kafir. Akan tetapi aku melihatmu di sini seakan di surga sedangkan aku seperti ini ada dalam penjara. Cuma dari semua ini ada kemungkinan; bisa jadi perkataan Muhammad (Rasulullah) yang salah, atau engkau yang menyimpang dari sunnah Nabimu." ucap Yahudi miskin itu dengan maksud memojokkan Hasan.
Hasan tetap tenang dan tersenyum mendengar ucapan si Yahudi itu. "Wahai Yahudi, dengar dan pahailah kata - kataku ini dengan baik, karena aku tak mau mengulanginya. Mengenai tuduhanmu itu semuanya tidak benar. Ketahuilah, jika engkau mengetahui ni'mat dan kesenangan yang kuperoleh sebagai mukmin nanti di surga, kemudian engkau bandingkan dengan kenikmatan yang saat ini (di dunia) kurasakan, aka engkau akan tahu bahwa aku saat ini bagaikan di penjara, karena kenikmatan di akhirat bagi orang mu'min tidak dapat dibandingkan dengan dengan kenikmatan di dunia yang tidak seujung kuku pun. Sebaliknya, jika engkau mengetahui siksa dan kesengsaraan yang bakal engkau rasakan sebagai orang kafir di akhirat nanti, lantas engkau bandingkan dengan siksaan dan kesengsaraan atau kemiskinan yang saat ini engkau rasakan di dunia, maka engkau akan tahu bahwa saat ini engkau benar - benar ada di surga. Inilah surga duniamu yang engkau rasakan seperti berada di penjara neraka."
Si Yahudi terdiam mendengar jawaban si Hasan. Ia pergi tanpa permisi meskipun di hatinya ada rasa kagum dengan kepandaian berbicaranya cucu Rasulullah itu. Hasann pun tersenyum sambil berdo'a, "Ya Allah, bukakan hatinya untuk menerima kebenaran."
Dari sekelumit riwayat ini, jelas bagi kita kaum muslimin khususnya, apapun kesulitan yang dihadapi di dunia ini, selama kita masih beriman bersabarlah karena sesungguhnya di sini hanya sementara. Berusahalah dengan sungguh - sungguh sehingga dapat keluar dari masalah, sembari jangan lupa Kepada Allah. Kenikmatan di dunia ini jangan disia - siakan atau kemudian membuat kita lupa daratan. Karena kenikmatan di sini kalau dibandingkan dengan di surga diibaratkan air segenggam dalam tangan di bandingkan dengan air lautan di dunia ini sangat tidak ada apa - apanya. Akhmad Sagir

KIAT SUKSES ALA BAGINDA RASUL  

Posted by Rudiny in


Maluuuu sekali rasanya sering mengutip kiat sukses dari orang Barat. Padahal kita umat Islam sudah memiliki teladan yang sudah barang tentu kesuksesan sudah terbukti, dunia wal akhirat lagi....!!!! Subhanallah. Tidak lain beliau adalah baginda Rasulullah S.A.W.
Maka yang berikut ini adalah kiat - kiat yang diberikan oleh Baginda Rasulullah. Tapi bukan melalui saya namun melalui Sahabat. Dijamin lebih mustajab (insya Allah).

HADIS MUTHAHHARAH
Dari Sayyidina Khalid bin Al-Walid Radiallahu’anhu telah berkata : Telah datang seorang arab desa kepada Rasulullah S.A.W yang mana dia menyatakan tujuannya : "Wahai Rasulullah! sesungguhnya kedatanganku ini adalah untuk bertanya kepada engkau mengenai apa yang akan menyempurnakan diriku di dunia dan akhirat". Maka baginda S.A.W telah berkata kepadanya "Tanyalah apa yang engkau kehendaki" :
Dia berkata : "Aku mau menjadi orang yang alim"
Baginda S.A.W menjawab : "Takutlah kepada Allah maka engkau akan jadi orang yang alim."
Dia berkata : "Aku mau menjadi orang paling kaya"
Baginda S.A.W menjawab : "Jadilah orang yang yakin pada diri engkau maka engkau akan jadi orang paling kaya"
Dia berkata : "Aku mau menjadi orang yang adil"
Baginda S.A.W menjawab : "Kasihanilah manusia yang lain sebagaimana engkau kasih pada diri sendiri maka jadilah engkau seadil-adil manusia"
Dia berkata : Aku mau menjadi orang yang paling baik
Baginda S.A.W menjawab: "Jadilah orang yang berguna kepada masyarakat maka engkau akan jadi sebaik-baik manusia"
Dia berkata : "Aku mau menjadi orang yang istimewa di sisi Allah"
Baginda S.A.W menjawab : "Banyakkan zikrullah nescaya engkau akan jadi orang istimewa di sisi Allah"
Dia berkata : "Aku mau disempurnakan imanku"
Baginda S.A.W menjawab : "Perelokkan akhlakmu niscaya imanmu akan sempurna"
Dia berkata : "Aku mau termasuk dalam golongan orang yang muhsinin (baik)"
Baginda S.A.W menjawab : "Beribadatlah kepada Allah seolah-olah engkau melihatNya dan jika engkau tidak merasa begitu sekurangnya engkau yakin Dia tetap melihat engkau maka dengan cara ini engkau akan termasuk golongan muhsinin"
Dia berkata : "Aku mau termasuk dalam golongan mereka yang taat"
Baginda S.A.W menjawab : "Tunaikan segala kewajiban yang difardhukan maka engkau akan termasuk dalam golongan mereka yang taat"
Dia berkata : "Aku mau berjumpa Allah dalam keadaan bersih daripada dosa"
Baginda S.A.W menjawab : "Bersihkan dirimu daripada najis dosa nescaya engkau akan menemui Allah dalam keadaan suci daripada dosa"
Dia berkata : "Aku mau dihimpun pada hari qiamat di bawah cahaya"
Baginda S.A.W menjawab : "Jangan menzalimi seseorang maka engkau akan dihitung pada hari qiamat di bawah cahaya"
Dia berkata : "Aku mau dikasihi oleh Allah pada hari qiamat"
Baginda S.A.W menjawab : "Kasihanilah dirimu dan kasihanilah orang lain nescaya Allah akan mengasihanimu pada hari qiamat"
Dia berkata : "Aku mau dihapuskan segala dosaku"
Baginda S.A.W menjawab : "Banyakkan beristighfar nescaya akan dihapuskan( kurangkan ) segala dosamu"
Dia berkata : "Aku mau menjadi semulia-mulia manusia"
Baginda S.A.W menjawab : "Jangan mengesyaki sesuatu perkara pada orang lain nescaya engkau akan jadi semulia-mulia manusia"
Dia berkata : "Aku mau menjadi segagah-gagah manusia"
Baginda S.A.W menjawab : "Senantiasa berserah diri (tawakkal) kepada Allah nescaya engkau akan jadi segagah-gagah manusia"
Dia berkata : "Aku mau dimurahkan rezeki oleh Allah"
Baginda S.A.W menjawab : "Sentiasa berada dalam keadaan bersih ( dari hadas ) nescaya Allah akan memurahkan rezeki kepadamu"
Dia berkata : "Aku mau termasuk dalam golongan mereka yang dikasihi oleh Allah dan rasulNya"
Baginda S.A.W menjawab : "Cintailah segala apa yang disukai oleh Allah dan rasulNya maka engkau termasuk dalam golongan yang dicintai oleh Mereka"
Dia berkata : "Aku mau diselamatkan dari kemurkaan Allah pada hari qiamat"
Baginda S.A.W menjawab : "Jangan marah kepada orang lain nescaya engkau akan terselamat daripada kemurkaan Allah dan rasulNya"
Dia berkata : "Aku mau diterima segala permohonanku"
Baginda S.A.W menjawab : "Jauhilah makanan haram nescaya segala permohonanmu akan diterimaNya"
Dia berkata : "Aku mau agar Allah menutupkan segala keaibanku pada hari qiamat"
Baginda S.A.W menjawab : "Tutuplah aib (keburukan) orang lain nescaya Allah akan menutup keaibanmu pada hari qiamat"
Dia berkata : "Siapa yang terselamat daripada dosa?"
Baginda S.A.W menjawab : "Orang yang sentiasa mengalir air mata penyesalan,mereka yang tunduk pada kehendakNya dan mereka yang ditimpa kesakitan"
Dia berkata : "Apakah sebesar-besar kebaikan di sisi Allah?
Baginda S.A.W menjawab : "Elok budi pekerti, rendah diri dan sabar dengan ujian ( bala )"

Dia berkata : "Apakah sebesar-besar kejahatan di sisi Allah?"
Baginda S.A.W menjawab : "Buruk akhlak dan sedikit ketaatan"
Dia berkata : "Apakah yang meredakan kemurkaan Allah di dunia dan akhirat ?"
Baginda S.A.W menjawab : Sedekah dalam keadaan sembunyi ( tidak diketahui ) dan menghubungkan kasih sayang"
Dia berkata: "Apakah yang akan memadamkan api neraka pada hari qiamat?"
Baginda S.A.W menjawab : "sabar di dunia dengan bala dan musibah."